setiap hari. Bagi wanita, ini bukan hanya untuk mengundang nafsu pria, namun untuk mencegah mengundang bahaya ke vagina-nya.
Berikut ini bahaya beberapa jenis celana dalam untuk vagina
wanita.
Memilih celana dalam sangatlah penting karena ini adalah pakaian
terpenting yang bersentuhan langsung dengan organ intim kita.
Sering kali para wanita mengindahkan hal ini dan memilih celana
dalam yang aneh aneh untuk tampil saksi dan merangsang
pasangan.
Berikut ini hal-hal yang harus diketahui tentang celana dalam wanita (panties).
Celana Dalam (Panties) Terlampau Ketat
Jangan pilih panties terlampau ketat. Celana dalam ketat menganggu sistem limfatik, yang berfungsi untuk melawan limbah
dan racun dari seluruh tubuh. Akibatnya, limbah dan racun ini tidak
akan dibuang dari tubuh. Tentu saja ini berbahaya. Panties ketat juga menyebabkan vagina tidak bisa bernafas dengan baik.
Akibatnya, wanita yang suka panties ketat lebih mudah terserang infeksi jamur atau infeksi saluran kemih. Panties yang terlalu ketat juga tak mampu menyerap keringat, sehingga membuat vagina berbau tak sedap, meningkatkan risiko jamur dan ruam di sekitar vagina.
G-string dan Thong.
Memakai G-string atau thong menaikkan risiko terinfeksi jamur
vagina dan infeksi saluran kemih. Biasanya, underwear jenis ini
terbuat dari kain sintesis, seperti nilon, yang merupakan bahan sulit menyerap air. Lingkungan yang lembab menjadi tempat yang
sangat ideal untuk tumbuhnya bakteri berbahaya. Selain itu, G-string juga membantu menyebarkan infeksi di vagina dengan sangat cepat. Menurut Dr. Lisa Masterson, ginekolog asal Amerika, tali G-string menjadi media bagi bakteri dari dubur kemudian masuk ke dalam uretra.
Korset
Celana dalam ketat semi korslet sering digunakan untuk memberi
kesan perut rata dan kecil.
Namun, karena terlalu ketat menyebabkan banyak masalah
kesehatan, mulai dari infeksi kandung kemih, kerusakan saraf
bahkan pembekuan darah.
