Kesehatan Dan Sexs

Selaput Dara

Share on :

Selaput dara atau hymen adalah lipatan membran atau berbentuk lapisan tipis yang menutupi sebagian luar vagina. Bentuk selaput dara paling umum adalah sabit. Selaput dara tidak memiliki fungsi anatomi yang diketahui, namun biasanya para ahli menyebutkan selaput dara berfungsi melindungi vagina dari kuman-kuman. Bila seorang wanita mencapai usia pubertas, selaput dara menjadi elastis.

Selaput dara memiliki lubang atau pori dan fleksibelitas yang bervariasi. Ada pula wanita yang tidak memiliki lubang sama sekali pada selaput daranya yang disebut "impervorate hymen". Ini merupakan suatu kelainan genetika dan merupakan bawaan sejak lahir. wanita yang mengalaminya akan kesulitan saat memasuki masa haid, darah haid akan tertahan di dalam vagina dan bisa menimbulkan tumor.

Setelah wanita mengalami menarche atau menstruasi yang pertama kali, lubang himen dapat bertambah lebar. Selaput dara bisa saja robek saat melakukan berbagai aktifitas seperti melakukan masturbasi, atau ketika mengalami kecelakaan. Seorang wanita mungkin tidak tahu bahwa sebenarnya selaput daranya mengalami robek kecil, terutama perobekan tersebut tidak disertai keluarnya darah.

Selaput dara mungkin saja dapat diperbaiki kembali. Namun, lubang himen yang telah robek atau terkoyak tidak dapat dikembalikan keadaannya seperti semula. Ini dikarenakan selaput dara sangat tipis dan tidak ada pembuluh darahnya. Kalaupun dokter melakukan tindakan operasi dengan cara dijahit kembali (resewad), itu hanya untuk mengembalikan kepercayaan diri pasien.

Ada beberapa dokter yang melakukan praktik memperbaiki atau meniru selaput dara. Pada tahun 1960, praktik yang disebut hymenoplasty berkembang di Jepang untuk membantu banyak gadis yang sudah sering melakukan hubungan seks.

Meski para dokter yang mempraktikkan hymenoplasty ini beralasan bahwa etika rekonstruksi selaput dara ini bisa dibandingkan dengan bedah plastic.
Selaput dara mungkin tidak sepenuhnya hilang begitu saja karena masturbasi atau karena kecelakaan bahkan penetrasi sekalipun, karena biasanya himen hanya akan robek sebagai jalan masuknya benda yang dimasukan ke dalam lubang vagina tersebut. Sebagai contoh: seorang gadis melakukan masturbasi dengan cara memasukan jarinya ke dalam lubang vagina, himen tersebut bisa saja robek namun tidak akan robek sepenuhnya, akan ada selaput yang tertinggal yang disebut carunculae myrtiformes. Sehingga pada saat melakukan hubungan seks pertama, himen akan robek kembali dan memungkinkan untuk terjadi perdarahan, ini dikarenakan jari lebih besar dari penis.

Contoh lain : seorang wanita pernah melakukan hubungan seks mungkin saja memiliki selaput sisa, sehingga jika pasangannya melakukan penetrasi dengan gaya lain atau melakukan hubungan seks dengan pria lain yang memiliki penis lebih besar dari yang sebelumnya, selaput dara bisa robek kembali. Selaput dara akan robek sepenuhnya ketika ia telah melahirkan bayi.

Utuh atau tidaknya selaput dara tidak memberikan indikasi keperawanan seorang wanita. Selaput dara ada yang memliki elastisitas tinggi sehingga ketika ia melakukan hubungan seks, penetrasi tidak membuat robek besar pada selaput dara dan tidak mengalami pendarahan. Selain itu, selaput dara bisa saja robek sebelum mengalami penetrasi karena berbagai aktifitas seperti yang telah di jelaskan di atas.

Kebanyakan masyarakat meyakini bahwa wanita yang tidak mengalami pendarahan vagina saat melakukan hubungan seks yang pertama dapat dikatakan bahwa wanita tersebut bukan perawan lagi. Pernyataan ini jelas keliru. Seperti yang telah di jelaskan di atas, selaput dara robek tidak hanya karena penetrasi tapi juga bisa karena berbagai aktifitas atau kejadian yang menyebabkan selaput dara robek atau terkoyak.